Warga Keluhkan Bau Sampah dari Sungai Sindupraja Jatibarang Indramayu

Indramayu - Ceceran sampah di aliran Sungai Jatibarang di Blok Gang Dayat, Desa Jatibarang Lama, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu dikeluhkan warga setempat. Selain menimbulkan bau yang tak sedap, sampah-sampah tersebut juga membuat sungai menjadi dangkal sehingga berpotensi banjir. Terlebih, Sungai Jatibarang belum pernah dinormalisasi.

“Hampir sekitar 40 tahunan sungai ini tidak pernah dinormalisasi oleh pemerintah, sehingga jadi tempat pembuangan sampah para pedagang pasar dan warga sekitar,” kata warga Blok Gang Dayat, Ali, Rabu (4/11).

Dia mengatakan, akibat ceceran sampah itu, Sungai Jatibarang kerap mengalami banjir saat musim hujan karena sampah-sampah itu terdorong air masuk ke gorong-gong sehingga membuat aliran air tersendat.  Ali pun mengeluhkan terlambatnya para petugas kebersihan dalam mengangkut sampah sehingga membuat para pedagang kesal dan lebih memilih membuang sampah di sungai.

“Akibat tumpukan sampah, setiap musim hujan di sini mengalami banjir. Pasalnya, saluran pembuangan yang melintasi gorong-gorong di bawah jalan raya menjadi tersendat sehingga air meluap ke pemukiman warga,” ungkapnya.

Warga berharap, Pemkab Indramayu segera membersihkan saluran air tersebut sebelum musim hujan tiba. Setidaknya, petugas kebersihan secara rutin mengangkuti sampah agar pedagang dan masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Carsiah. Ia mengeluhkan bau menyengat akibat tumpukan sampah di sungai dekat lingkungan rumahnya itu. "Bau sekali karena yang dibuang kan sampah rumah tangga dari pasar," katanya.

Kekhawatiran akan penyakit pun menghantui masyarakat di aliran sungai yang bersumber dari saluran induk Sindupraja, Desa Rancajawat, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Kepala Dinas PSDA dan Tamben Kabupaten Indramayu, Suwenda mengakui bahwa saluran itu memang mengalami pendangkalan dan dipenuhi sampah.

Namun, pihaknya belum mengalokasikan anggaran untuk normalisasi aliran sungai tersebut tahun ini menyusul keterbatasan anggaran. “Untuk normalisasi sungai kita anggarkan pada tahun 2016 nanti sekaligus kita akan lakukan pengerukan,” pungkasnya. 


Penulis : AGS
Sumber : Fajarnews

No comments

Powered by Blogger.