Kelangkaan Pupuk Ganggu Musim Tanam Gadu Dua


Indramayu - Kontak Tani Nelayan Andalan Indramayu menyebutkan adanya kelangkaan pupuk di musim tanam gadu dua. Kelangkaan pupuk dianggap bisa menurunkan tingkat produksi pada saat panen nanti. 

Ketua KTNA Indramayu, Sutatang mengatakan, pupuk yang ada di Indramayu sudah mulai menunjukkan tanda akan adanya kelangkaan semenjak bulan Mei 2014. Saat itu kelangkaan ditandai dengan mulai meningkatnya harga jual pupuk. Dia menyebutkan, pada saat itu harga pupuk SP36 dan Ponska sudah melambung sampai Rp 3.000/kg. Sementara harga pupuk urea Rp 2.000/kg.

"Harga tersebut sudah meningkat jauh di atas harga eceran tertinggi. Sekarang, di bulan enam-tujuh ini, pupuk malah tidak ada di beberapa kecamatan," ujarnya, Minggu (29/6/2014).

Dia menyebutkan, setidaknya ada 15 kecamatan dari 31 kecamatan di Indramayu dimana para petani mengalami kendala dalam mendapatkan pupuk. Beberapa di antara kecamatan itu, yakni Kandang Haur, Losarang, Lohbener, Jatibarang, Sliyeg, Arahan, Cantigi, sampai Kertasemaya.

"Para petani itu sebenarnya sudah resah. Beberapa kali mereka mengadu kepada kami, dan muncul wacana demo ke Pemkab. Tetapi, sebisa mungkin kamu berupaya meredamnya," kata dia.

Sutatang mengatakan, sejumlah petani ada yang mengadu bahwa harga tidak terlalu dipikirkan. Meski, menurut dia, harganya sudah dianggap keterlaluan, karena berada tinggi di atas harga eceran tertinggi. "Namun saat ini petani lebih berpikiran supaya bagaimana caranya pupuk itu pasokannya tetap ada," ujarnya.
Dia menuturkan, selama ini banyak petani yang memberikan pupuk pada padi dengan di bawah standar. Menurut Sutatang, pemberian pupuk seharusnya dilakukan 15 hari setelah padi ditanam. Namun kenyataannya, berkaca dari kejadian pada saat bulan Mei lalu, banyak petani yang memberikan pupuk setelah sampai sebulan tanam.

"Hal seperti itu malah berpengaruh ke hasil produksi panen. Dari standar produksi gabah kering panen sebesar 8 ton/ha, ada yang turun menjadi 5-6 ton/ha," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah pusat harus segera memikirkan persoalan kelangkaan pupuk. Jangan sampai banyak keresahan petani menjadi tidak tuntas, dan pada saat bersamaan, turunnya produksi mengakibatkan banyak dari kesejahteraan petani menurun. "Setidaknya stok ada, dan harga kembali normal. Kalau kondisi sekarang ini benar-benar tidak menentu," tuturnya.

No comments

Powered by Blogger.