Batu Bara Cirebon Diklaim Jadi Tumpuan Sejumlah Industri di Jabar

Cirebon - Aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, dipermasalahkan oleh warga setempat. Debu dari aktivitas itu dianggap mengotori udara dan mengganggu kesehatan serta rutinitas warga. Namun pihak Pelabuhan Cirebon mengatakan keberadaan batu bara yang diturunkan tersebut merupakan tumpuan bagi sejumlah industri di Jawa Barat.

“Bukan hanya Cirebon, namun juga wilayah Jabar lainnya, terutama Bandung,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon, Akhriadi, yang ditemui Metrotvnews.com di ruang kerjanya, di Cirebon, Jumat (9/10/2015).

Bahkan, Akhriadi mengatakan batu bara dari Pelabuhan Cirebon ini cukup membantu perekonomian di Jawa Barat. Beberapa industri besar memanfaatkan batu bara yang diturunkan di Cirebon itu sebagai penggerak tenaga listrik.

“Di Bandung kan tidak ada pelabuhan, maka batu baranya dari Pelabuhan Cirebon,” ujar dia.

Akhriadi enggan berkomentar tentang keinginan warga Cirebon untuk menutup aktivitas bongkar muat batu bara. Dia hanya menyampaikan, bahwa di sisi lain banyak masyarakat yang bergantung pada keberadaan batu bara yang didapatkan melalui Pelabuhan Cirebon.

“Jika tidak mendapat suplai batu bara, maka cukup memungkinkan sejumlah Industri tersebut terkendala,” kata Akhriadi.

Sebelumnya, Ketua Divisi Advokasi Tambang dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Dwi Sawung, mengatakan kondisi udara di Kota Cirebon sudah masuk level bahaya. Kesimpulan tersebut muncul setelah Walhi Jabar melakukan kunjungan ke tempat bongkar muat dan pemukiman masyarakat yang terkena dampak debu batu bara.

"Debu batu bara yang dihasilkan dari aktivitas bongkar muat, dengan mata telanjang bisa terlihat. Ini sangat membahayakan. Hingga jarak dua kilometer masih terdampak dan masuk level bahaya,” kata Sawung, baru-baru ini.
SBH


Penulis: Ahmad Rofahan
Sumber: Metro

No comments

Powered by Blogger.