Mendekati Hari Pencoblosan, Beredar Berita Bohong Yance Ditangkap

Indramayu - Dalam beberapa hari terakhir, Indramayu digoyang berita soal penangkapan mantan Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin (Yance). Dalam berita itu, Yance dijemput paksa oleh tim eskekusi dari Kejaksaan Agung (Kejakgung) pada Sabtu (28/11/2015) malam pukul 20.00 WIB.

Dalam berita yang beredar luas di kalangan masyarakat, Yance dijemput di rumahnya di Randu Gede, Paoman, Kota Indramayu. Tim khusus Kejakgung memaksa beliau ke Jakarta untuk menjalani masa hukuman di Jakarta.

Pengamatan galamedianews, Senin (30/11/2015), kabar tersebut muncul menyusul isu telah keluarnya kasasi atas perkara Yance dalam dugaan korupsi di PLTU Sumuradem. Dalam isu itu, Mahkamah Agung (MA) telah menerima kasasi jaksa dan mengganjar Yance yang pada persidangan di pengadilan Tipikor Bandung diputus bebas murni, dihukum 4,5 tahun penjara.

Namun kabar itu ternyata hoax alias bohong. Khalimi, SH, pengacara Yance, menjelaskan, kliennya sedang berada di rumah. Dia memastikan, tidak ada penangkapan atau putusan kasasi MA yang menghukum 4,5 tahun kliennya.

“Nggak benar. Itu bohong. Saya pengacaranya, jika benar ada putusan kasasi, pasti saya akan lebih dulu tahu dibanding orang lain,” tutur dia.

Hal sama dikemukakan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Indramayu, Dedi Kusnomo. Dia mengatakan, tidak pernah ada berita dari Kejakgung soal putusan MA terkait perkara Yance.

“Kalau ada informasi dari kejakgung pasti saya diberitahu. Tidak mungkin ada kegiatan kejakgung di Indramayu saya tidak diberi tahu,” tutur dia.

Seperti diketahui, Yance telah diputus bebas murni setelah sempat menghuni penjara di Bandung untuk perkara dugaan korupsi di PLTU Sumuradem. Atas putusan bebas murni dari pengadilan Tipikor Bandung, pihak kejaksaan mengajukan kasasi ke MA.

Hingga hari ini, belum jelas kapan putusan kasasi MA tersebut turun. Isu putusan kasasi menghukum Yance 4,5 tahun penjara, termasuk penangkapan oleh tim Kejakgung, menurut Khalimi, lebih bersifat politis karena menjelang pemungutan suara pada 9 Desember 2015 nanti.

“Saya melihatnya ini isu yang sengaja dihembuskan untuk melemahkan posisi Bu Anna (Hj Anna Sophana, red) lemah,” tutur dia.

Seperti diketahui, Anna Sophana yang berpasangan dengan H Supendi, adalah calon bupati petahana yang tidak lain istri dari Yance.


Penulis : Aen
Sumber : Galamedia
Powered by Blogger.