DPPK Diminta Antisipasi Beredarnya Daging Gelonggongan





Pekalongan - Dinas Peternakan, Pertanian dan Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan diminta mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran daging di Kota Pekalongan selama Ramadan nanti. Hal ini untuk mengantisipasi beredarnya daging gelonggongan dan daging yang terinfeksi anthrax serta peredaran daging ayam yang mati kemarin (tiren) di pasar-pasar tradisional.


Sebab, memasuki bulan puasa, permintaan daging meningkat sehingga rawan penyelewengan. "Jangan sampai ada daging gelonggongan maupun daging anthrax dan ayam tiren di Kota Pekalongan," kata Asisten II Sekda Kota Pekalongan Sri Wahyuni saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Ramadan dan Lebaran di Ruang Kalijaga Setda, Jumat (27/6).

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, DPPK Kota Pekalongan Ujang Sutarno menjelaskan, selama Ramadan nanti, pihaknya telah merencanakan pemantauan dan pengawasan produk hewan setiap seminggu sekali. "Kami akan melakukan pemantauan dan pengawasan produk hewan mulai 8 Juli hingga 23 Juli," jelasnya.

Menurut Ujang, DPPK menetapkan kriteria daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) untuk dikonsumsi. Namun, lanjut dia, selama ini belum ada laporan tentang beredarnya daging gelonggongan, daging yang terinfeksi anthrax maupun ayam tiren di pasar-pasar tradisional di Kota Pekalongan.

Sementara itu, terkait ketersediaan daging, Ujang mengatakan, saat ini ada 18 ekor sapi yang siap dipotong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pekalongan selama Ramadan nanti.

No comments

Powered by Blogger.